Museum Pusat TB Silalahi – Sere Nauli Hotel

Museum Pusat TB Silalahi

Spot Turis   |   Nov 19, 2019

Museum batak pertama di seluruh dunia ini terletak di Jalan Pagar Batu 88, Balige, dekat Danau Toba. Museum ini dibangun untuk memotivasi anak-anak untuk mengejar impian mereka. Ini adalah museum pribadi TB Silalahi dan menampilkan perjalanan sang Jenderal. Museum ini juga tempat menyimpan budaya Batak. Wisatawan dapat mengunjungi dan mempelajari budaya lokal sambil menikmati liburan di Balige.

Museum ini memiliki pemandangan indah danau Toba dengan desain interior modern. Pengunjung dapat menikmati budaya Batak dan pemandangan indah di museum. Untuk keluarga dengan anak-anak, mereka dapat memperkenalkan budaya lokal kepada anak-anak mereka.

Museum Pusat TB Silalahi yang Modern – Sumber foto: indoensia.travel

Museum Pusat TB Silalahi memiliki dua bangunan utama. Bangunan pertama menyimpan barang-barang pribadi TB Silalahi. Ada patung, helikopter tua, tank, macan boneka. TB Silalahi adalah seorang pekerja keras dan dia adalah seorang prajurit yang berani. Singkatnya, pengunjung dapat belajar kehidupan masa lalu dari jenderal hebat ini.

Bangunan kedua adalah Museum Batak Balige. Sesuai namanya, toko ini menyimpan barang-barang tradisional Suku Batak. Ini fitur banyak senjata tradisional Suku Batak. Ini termasuk Bodil, Sior, Podang, Ultop, dan banyak lagi. Ada juga nasihat kuno atau kata-kata bijak. Hanya orang lokal yang mengerti bahasa tersebut. Jadi, Anda harus datang dengan pemandu lokal. Dia akan menafsirkannya untuk Anda. Daya tarik lainnya adalah miniatur Huta Batak. Ini adalah rumah tradisional Batak. Rumah ini memiliki beberapa komponen seperti Gale-Gale, hariara, makam batu, dll.

Barang-barang Tradisional Suku Batak – Sumber foto: indonesia.travel

Jika Anda tertarik dengan Huta Batak yang asli, kunjungi desa terdekat sekitar museum ini. Bangunan kuno semacam itu telah ada di sana selama ratusan tahun. Dindingnya menampilkan ukiran lokal, terutama kadal rumah. Menurut penduduk setempat, kadal rumah mewakili filosofi Batak. Itu karena makhluk seperti itu mampu bertahan dimanapun tempat tinggalnya. Suku Batak ingin menerapkan keterampilan bertahan hidup seperti itu dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sumber: Indonesia Tourism

× Chat